Header Ads

Ginger of Liverpool Hanya Milik Riise

www.mirror.co.uk
Saya berasumsi, yang membaca tulisan ini (paling tidak) pernah merasakan memainkan game sepak bola seperti Winning Eleven atau Pro Evolution Soccer saat era emas Playstation 2. Saya ingin tanya, dari kedua game yang saya sebutkan tadi, siapa pemain yang mempunyai ciri khas tendangan roket yang shot power-nya bahkan melebihi 90 poin? Adriano? Scholes? Roberto Carlos? Gerrard? Atau Lampard? Yap, semuanya benar, kok. Tendangan roket memang menjadi keunikan tersendiri bagi beberapa pemain. Sulit rasanya untuk menahan diri untuk tidak menendang dari jarak jauh apabila bola sudah ada di kaki pemain-pemain tadi. Tapi kamu mungkin lupa satu nama, yaitu John Arne Riise. Fans Liverpool era milenium awal tentunya akrab dengan pemain berambut merah yang suka menggunakan handband saat pertandingan. Ginger, begitu ia akrab disapa oleh rekan setim di Liverpool, memang memiliki ciri khas melalui tendangan kerasnya. Steven Gerrard bahkan tidak ragu dengan kualitasnya dan menganggap bahwa Riise adalah salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Didatangkan oleh Gerrad Houllier pada tahun 2001 dari AS Monaco dengan nilai transfer yang ‘hanya’ 4 juta poundsterling, Riise perlahan menjadi idola baru publik Anfield hingga era kepelatihan Rafael Benitez. Selama 7 musim berkostum Si Merah, Riise berhasil mencatatkan penampilan sebanyak 234 penampilan di Liga Inggris serta mencetak 21 gol.  Ia juga turut menyumbang trofi Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, Piala FA, dan Piala Community Shield. Menurut saya, ada dua momen unik saat Riise membela Liverpool yang mungkin akan dikenang selalu oleh fans Liverpool. Apa itu? Mari kita simak.


Barcelona, Golf, dan Bellamy
www.football-addict.com
Siapa yang menyangka, dibalik kemenangan mengejutkan yang diraih Liverpool atas Barcelona di Camp Nou pada babak knockout Liga Champions Eropa tahun 2007, menyimpan konflik internal antara Riise dan Bellamy. Beberapa hari sebelum pertandingan, Riise memang sudah berseteru dengan Bellamy saat bermain golf. Konflik tersebut berlanjut. Pada malam harinya, beberapa pemain Liverpool (termasuk Riise) menyewa ruangan hotel untuk karaoke bersama tim. Riise dan Bellamy tentu ada di ruangan tersebut. Bellamy yang awalnya memang sudah kesal dengan Riise kemudian memaksa Riise untuk menyanyikan sebuah lagu, namun Riise selalu menolaknya. Kesal dengan kelakuan Bellamy, Riise memutuskan untuk kembali ke kamar hotel. Puncaknya, Bellamy yang sudah terlanjur dikuasai amarah, tiba-tiba datang ke kamarnya membawa stik golf dan berusaha mencederai Riise dengan stiknya. Riise menghindar dan kejadian tersebut segera dilerai oleh rekam setim lainnya. Riise sangat geram oleh sikap Bellamy tersebut karena perbuatannya bisa menyebabkan karir profesionalnya sebagai pemain sepak bola berakhir. Uniknya, pada saat hari pertandingan melawan Barcelona, justru kedua pemain inilah yang mencetak gol ke gawang Barcelona di Camp Nou dan memenangkan Liverpool. Memang dasar karakter preman Bellamy, setelah ia mencetak gol ke gawang Barcelona, ia justru melakukan selebrasi seperti sedang mengayunkan stik golf yang seakan sedang mengolok Riise.


Cedera 'Horor' Alan Smith
www.empireofthekop.com
Manchester United yang bertandang ke Anfield pada lanjutan Piala Liga Inggris tahun 2006 mengalami momen yang cukup mengerikan. Bukan tentang pertandingan atau teriakan para fans di Anfield, tapi karena salah satu pemainnya pada saat itu, Alan Smith, mengalami cedera patah kaki yang cukup serius. Dan kamu tahu penyebabnya? Awalnya Liverpool mendapat tendangan bebas pada menit ke-88. Tendangan tersebut kemudian dieksekusi oleh Riise yang memang punya spesialisasi tendangan keras. Bola meluncur deras dan berusaha dihalau oleh Alan Smith. Sialnya, bola mengarah ke engkelnya dan menyebabkan cedera patah kaki. Bayangkan seberapa kerasnya tendangan Riise pada saat itu hingga menyebabkan cedera serius Alan Smith. Sir Alex Ferguson, pelatih Manchester United pada saat itu sampai menyebutkan ini merupakan cedera terparah yang pernah ia lihat selama masa kepelatihannya. Seluruh pemain, staff, bahkan seisi stadion Anfield-pun terheran-heran. Bagaimana bisa seorang pemain cedera serius hingga patah kaki akibat menghalau tendangan keras yang dilakukan Riise. Akibat cedera tersebut, Alan Smith terpaksa harus absen hampir setahun untuk memulihkan cederanya.

Fans Liverpool pasti ingat dengan kejadian-kejadian ini. Riise memang tidak melegenda seperti Maldini-nya AC Milan atau Puyol-nya Barcelona. Tapi dengan totalitas, gaya bermain, dan tendangan roketnya tentu kenangan ini akan selalu diingat oleh fans Liverpool di seluruh dunia.

Kamu lebih suka Riise atau Robertson, Kop?

No comments

Powered by Blogger.