Pelayan Tiket Pertandingan dan Kapten Skotlandia
Tuhan tidak akan
mengubah nasib manusia apabila manusia itu tidak ingin berusaha. Pepatah tersebut mungkin sangat cocok untuk menggambarkan sosok Andrew
Robertson. Sebagai pemuda Glasglow ketika itu, Robertson sangat mengidamkan
untuk menjadi pemain Glasgow Celtic suatu hari nanti. Mimpi untuk menjadi
pemain Celtic sedikit demi sedikit tercapai. Ketika berumur 15 tahun, Robertson
berhasil bergabung dengan tim muda Celtic. Ia dilatih oleh Tommy Burns, legenda klub yang juga menjabat
sebagai Kepala Pengembangan Pemain Muda Celtic. Robertson merasa permainan
dibawah asuhan Burns meningkat pesat. Mesikpun Robertson yang bertubuh kecil
dan tidak kuat, ia mampu menampilkan kecepatan dalam berlari. Namun kondisi
tersebut tidak bertahan lama, Tommy Burns meninggal karena kanker. Klub segera
mencari pengganti pelatih baru untuk menggantikan Burns. Permainan Robertson
dibawah asuhan pelatih baru kian meredup karena pelatih kurang menyukai
Robertson yang bertubuh kecil dan tidak kuat secara fisik.
Robertson sempat
berpikir untuk berhenti bermain sepak bola untuk melanjutkan studi yang sedang
dijalani. Namun orang tua Robertson menentangnya dan justru mendorong Robertson
untuk terus berusaha mencapai mimpinya sebagai pemain sepak bola. Namun orang
tua Robertson hanya memberikan waktu 1 tahun untuk terus mengejar cita-citanya.
Akhirnya, Robertson berhasil bergabung dengan klub Queen’s Park, sebuah
kesebelasan amatir di Divisi Tiga Skotlandia. Bermain di sebuah klub amatir
bukan sebuah prestasi yang besar bagi Robertson, pasalnya klub tersebut tidak
memberikan bayaran apapun kepada Robertson selama bermain di sana. Biaya hidup
Robertson muda kala itu masih ditanggung oleh orang tuanya. Namun ketika
berumur 18 tahun, Robertson mulai berpikir terkait masa depan karirnya sebagai
pemain sepak bola. Bahkan, terlihat seperti frustasi, Robertson sempat
memberikan cuitan pada laman twitternya saat itu, “Hidup di zaman ini hanyalah
sampah tanpa uang #ButuhPekerjaan”.
![]() |
www.twitter.com/thesportsman |
Sampai saatnya
Robertson bertemu dengan Andy McGlennan, orang penting yang sudah bekerja bertahun-tahun
di kompleks olahraga Hampden Park tempat Quenn’s Park bernaung. Pria itu
menawarkan pekerjaan sebagai pelayan tiket pertandingan dan Robertson
menerimanya. Bekerja sebagai pelayan tiket pertandingan tidak mengganggu karir
sepak bola karena ia bekerja dari jam 09.00 pagi hingga 17.00 petang, sementara
ia melakukan latihan rutin dengan Queen’s Park pada malam hari. Robertson
berhasil menjadi pemain kunci di sana dan memberikan penampilan yang cukup
impresif. Pada akhir musim, Queen’s Park berhasil finis di peringkat tiga yang
mana artinya klub akan naik kasta pada musim selanjutnya. Pada musim tersebut,
Robertson juga berhasil mencetak dua gol.
Penampilan
impresifnya cukup menarik perhatian Dundee United untuk merekrutnya secara
gratis pada musim selanjutnya. Di klub yang bermain di Divisi Utama Skotlandia,
ia berhasil mencatat 36 pertandingan dan mencetak tiga gol. Karir sepak bola Robertson
perlahan mengalami peningkatan. Pada musim 2014/2015 Hull City yang dilatih
oleh Steve Bruce tertarik memboyongnya ke KCOM Stadium dengan biayar transfer
2,85 juta poundsterling. Bermain di Hull City selama 3 musim, Robertson
berhasil menjadi pemain kunci dan mencatatkan 99 penampilan.
![]() |
www.goalstar.co.uk |
Kiprahnya bersama
Hull City ternyata membuat arsitek
Liverpool, Jurgen Klopp, tertarik merekrutnya. Pada musim 2017/2018, Liverpool
berhasil mendatangkan kapten Skotlandia dengan biaya transfer 8 juta
poundsterling. Ketika itu, Robertson sempat kesulitan menembus tim utama. Klopp
bahkan mendatangkan Robertson hanya sebagai rencana cadangan apabila Moreno
mengalami cedera. Bahkan Robertson baru mendapatkan kesempatan pada Desember
2017 untuk menggantikan Moreno yang saat
itu sedang cedera. Namun sejak
saat itu, Robertson berhasil memberikan penampilan konsisten dan kokoh baik itu
dalam bertahan ataupun menyerang. Klopp akhirnya mempercayakan posisi di tim
utama hingga kini. Kerja keras Robertson membuahkan hasil. Rekan-rekan setimnya
bahkan menjuluki dirinya sebagai Working
Class Hero karena perjalanan karir sepak bola yang bermula dari klub amatir
hingga bisa bermain untuk Liverpool dan menjadi kapten timnas Skotlandia.
Sumber :
https://www.panditfootball.com/cerita/211478/RPU/180524/jalan-panjang-andrew-robertson
Sumber :
https://www.panditfootball.com/cerita/211478/RPU/180524/jalan-panjang-andrew-robertson
Post a Comment